Rabu, 27 April 2011

STRATEGI MERANCANG SIMBOL DALAM EKSEKUSI PESAN IKLAN OUTDOOR


Dalam merancang simbol, suatu objek merupakan tanda jika yang dilambangkannya berasal dari konteks budaya yang sama. Beberapa petunjuk dalam merancang simbol adalah untuk:
  • ·         Menciptakan visual sederhana
  • ·         Menampilkan informasi atau mengekspresikan makna
  • ·         Menciptakan subuah tanda yang berbeda
  • ·         Menciptakan desain yang dapat dikenali dengan cepat
  • ·         Mendesain sebuah simbol yang sesuai dengan idea tau sesuatu yang disajikan
  • ·         Mendesain simbol yang dapat bekerja secara baik pada reproduksi hitam dan putih
  • ·         Mendesain simbol yang dapat bekerja pada berbagai ukuran.
Untuk menciptakan hubungan simbolis, perancang iklan menggunakan bahasa kiasan, nonliteral atau nonharfiah. Bahasa kiasan mengekpresikan sesuatu dengan hal yang biasanya digunakan untuk melambangkan hal yang lain yang dianggap berkaitan. Bahasa kiasan terdiri dari :
1.       Perumpamaan
Perumpamaan atau simile merupakan majas perbandingan menggunakan kata pembanding, misalnya serupa, seperti, umpama, laksana, bagaikan atau sebagai item gabungan kelas yang berbeda dari pengalaman. Contohnya, “cinta” serupa dengan bunga “mawar”, “kekuatan yang kencang” serupa dengan “kuda”.
2.       Metafora
Metafora adalah penggunaan kata yang mengandung makna perbandingan dengan benda lain karena adanya persamaan sifat antara kedua benda itu, misalnya tangan kursi, karena bagian kursi itu mempunyai tangan, demikian juga leher botol, leher baju dan sebagainya. Periklanan metafora menggunakan sebuah kata atau frase untuk menyatakan sebuah konsep atau objek dengan kiasan, tidak secara harfiah atau tidak secara lateral yang bertujuan membuat ide yang abstrak menjadi lebih nyata.
3.       Alegori
Alegori merupakan perluasan metafora. Alegori menggunakan perbandingan yang utuh, misalnya hidup diumpamakan dengan biduk atau bahtera yang terkatung-katung ditengah larutan, kesukaran dengan badai dan topan, suami istri dengan nahkoda dan jurumudi yang harus seiya sekata saat mengemudikan bahtera itu melalui topan dan badai menuju kebahagiaan yang dibandingkan dengan tanah tepi yang akan dicapai. Alegori merupakan persamaan objek dalam bagian narasi, yang mengandung arti di luar narasi itu sendiri. Alegori menggunakan karakteristik lain, yaitu personifikasi. Melalui personifikasi, kualitas abstrak dalam suatu narasi menyerupai karakteristik manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar